Isteriku Dambaan Bagi Anakku

Kehadiran seorang anak tentunya disambut gembira orangtua dan keluarga besar. Meski demikian, tidak mudah menerima kenyataan bahwa anak yang dinanti-nantikan itu ternyata memiliki kondisi khusus dengan disabilitas tertentu. Dalam kondisi seperti ini, penerimaan keluarga menjadi jalan terang bagi anak berkebutuhan khusus untuk dapat berkembang.Sebagai anak berkebutuhan khusus disebutkan sebagai anak-anak yang memiliki keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, sosial, mental-intelektual, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya. Sehingga mereka membutuhkan perhatian dan penanganan secara khusus supaya bisa mencapai potensinya.Sikap menerima anaknya yang ABK dengan perasaan tanpa beban, membuat lapang jalan Salbiah dan suaminya dalam membesarkan anak ABK mereka. ”Awalnya saya merasa kaget, tapi bisa menerima dan menyayangi anak saya. Saya juga mengatakan masa harus diratapi sepanjang tahun dan hidup. Jadi, kami menerima kondisi anak tanpa beban, menikmati menjadi orangtua ABK dan berusaha berlaku adil untuk anak bawaan dari suamiku, cerita Salbiah.
Salbiah adalah sosok seorang isteri yang soleha,beliau telah ikhlas dan menerima anak dari bawaan suami yang bekerja sebagai seorang guru di lingkungan Kementerian Agama Republik Indinesia.Salbiah menikah dengan diriku Pada Tanggal 10 Juli 2010 yang menggantikan seorang Ibu dari anak saya yang bernama Nur Sayyidah Nabila, panggilannya (Nabila),yang lahir di Bekasi pada Tanggal 24 Maret 2005.
Selama pernikahan saya dengan Salbiah,saya menitipkan seorang perempuan yang berkebutuhan khusus kepada beliau.
Salbiah adalah sosok isteri yang selalu menjaga, mendampingi serta memberikan pendidikan kepada Nabila,sehingga nabila tumbuh dewasa dengan keuletan dan ke ikhlasan dari seorang ibu. Salbiah telah menjaga nya dari usia empat tahun,Nabila yang ditinggal oleh ibu kandungnya.Salbiah adalah sosok isteri sekaligus seorang ibu bagi nabila,karena selama ini nabila mengakui bahwa salbiah adalah ibu kandungnya selama ini.
Salbiah selain menjaga, merawat nabila juga memberikan bakat atau keinginan nabila yaitu ingin masuk kesanggar tari. Seperti ibu ibu yang lain salbiah selalu tanggap dengan keinginan dan bakat nabila yang suka dengan menari, maka nabila di masukkan kesanggar tari Sekar Taji di daerah Jakarta Timur.Selama mengikuti sanggar tari, nabila selalu.percaya diri dan bisa bergaul dan memiliki banyak teman dari sanggar tarinya.
Sebagai seorang Ayah, saya merasa senang dan bahagia karena salbiah adalah sosok ibu buat anakku selama ini.
Semoga cerita singkat ini selalu terkenang untuk diriku dan para pembaca khususnya, salam kehangatan dan keharmonisan buat semuanya.

Postingan populer dari blog ini

cerpen : Berawal dari Mimpi bisa berangkat Umroh

Keberhasilan dari sebuah ke uletan dan usaha.